بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Seringkali kita dimasyarakat mendengar ada seseorang yang mengamalkan suatu amalan atau wirid tertentu,namun akhirnya ia stress bahkan sampai tarap hilang akal alias gila,,Sebenarnya apa penyebabnya,,apakah karena faktor lainya?,nah pada kesempatan kali ini akan kami tulis beberapa penyebabnya menurut pengamatan kami selama ini,,

Karena tidak ada gurunya
Mengapa harus ada gurunya?,iya,,karena suatu amalan atau wirid diibaratkan sebuah obat yang memerlukan dokter yang menulis resep untuk disesuaikan dengan kondisi fasienya,,jika terlalu tinggi doses maka akan berakibat fatal terhadap fasien,,Orang pengamal suatu amalan ibarat orang sakit yang memerlukan dokter,,Guru selain jadi pembimbing juga sebagai rantai penyambung cahaya ilmu sampai rosululoh,malaikat jibril sampai Alloh,kalau tidak ada gurunya maka ibarat rantai terputus,Oleh karena itu bagi sang pencari ilmu hendaknya kalau mengamalkan suatu ilmu langsung datang kerumah guru,jangan hanya membaca diinternet atau beli buku langsung diamalkan,,karena kalau cuma membaca diiternet itu berbahaya karena belum tentu yang menulis suatu tulisan ahli dibidang keilmuan,,terkadang tulisanya hanya hasil copasan blog lainya,,yang parah lagi diperjual belikan ilmunya,,ini banyak terjadi didunia maya saat ini,,walaupun seorang murid tidak dilarang memberi infa' atau mahar suatu amalan sebagai tanda terimakasihnya kepada guru,

Karena salah niat
Seorang pengamal ilmu haruslah benar dalam menata niatnya,,hati harus ditata hanya niat karena melaksanakan perintah Alloh dan mencari ridhonya,,bukan mencari karomah,kemuliaan,dunia,kekebalan,kesaktian dan lainya,,kalau tidak begitu ketika tujuan yang rendah berupa dunia dan karomah tidak dihasilkan maka yang terjadi adalah keputus asaan bahkan ada yang sampai gila,,ibarat kabel listrik bisa konslet,,maka hati-hatilah dan teliti niat kita dalam mengamalkan suatu wirid,

Karena ilmu tidak sesuai
Suatu amalan juga harus disesuaikan sipengamalnya,
karena hati atau jiwa manusia diibaratkan suatu wadah yang mempunyai kapasitas berbeda-beda antara yang satu dan yang lainya,,Untuk itu seorang guru haruslah bijaksana memberikan suatu amalan kepada muridnya,,harus disesuaikan dengan wadah keruhanianya,,kalau tidak begitu maka wadah yang kecil kalau diberi isi terlalu banyak maka apa yang terjadi? tumpah atau meletus bukan?,,akhirnya bisa gila atau stress,maka hati-hatilah sebagai murid atau seorang guru pembimbing,,

Guru kurang ahli
Jadi seorang guru kususnya guru spritual bukanlah hal yang mudah karena mengurus soal keruhanian murid yang penuh seluk beluk yang terkadang memerlukan keahliahan kusus ketika murid mengalami suatu kejadian gaib atau yang bersifat ruhani,jikalau seorang guru hanya mengandalkan ilmu yang bersifat lahir atau informasi saja maka seorang murid yang berguru kepadanya juga bisa stress atau gila,,makanya jangan,mudah mengangkat diri sebagai guru spritual,

Ilmu berkodham jin atau iblis
Ada dua jenis ilmu yang pertama berkodam malaikat dan yang kedua berkodam jin/setan/iblis/makluk halus/prewangan,,atau lazim disebut ilmu putih dan ilmu hitam,,Ketika ilmu yang diamalkan dari golongan jin atau makluk halus selain malaikat,maka pada suatu saat akan  berpotensi mengalami stress atau bahkan gila,Maka hati-hatilah dalam memileh suatu amalan atau ilmu,

Tanpa izin atau ijazah guru
Mengamalkan suatu amalan ilmu kususnya yang bersifat sepiritual haruslah izin guru atau harus minta ijazah darinya,karena suatu ilmu akan sulit dicapai bahkan bisa mengalami gila tanpa izin yang menulis ilmu tersebut,kalau yang menulis atau guru tidak ridho,,

Ilmu dibuat mainan
Bagi seorang pencari ilmu haruslah punya niat mengamalkan ilmu yang dicarinya,jangan hanya cari ilmu kemudian dijual demi mencari keuntungan duniawi ,pada zaman sekarang banyak terjadi orang mencari suatu metode ilmu kepada seseorang spritual kemudian dijual tanpa mengamalkan,,kalau ini dilakukan juga bisa berakibat tidak baik atau mungkin juga bisa gila,

Demikianlah 7 penyebab pengamal ilmu menjadi stres atau gila dan mengalami kelainan jiwanya,,Semoga artikel ini ada manfaat dan menjadikan kita berhati-hati dalam mengamalkan ilmu atau memberikan suatu ilmu,,Mohon maaf atas segala kata-kata kami yang mungkin tidak berkenan dihati sobat semuanya,,Dan terimakasih telah berkunjung keblog kami,wassalam,


8 Komentar

  1. Thanks min pencerahanya sangat membantu .. matur suwun

    BalasHapus
  2. @,Rendy
    Sama2 Mas Rendy,terimakasih atas kunjunganya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      Hapus
  3. Bagai mana cara menyembuhkan yg sudah menjadu gila karna mengamalkan suatu ilmu

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum pak admint, saya membaca di internet manfaat sholawat nariyah dan shalawat kitab.. saya amalkan sholawat nariyah setiap habis sholat fardhu setiap hari 11x kadang lebih..sholawat khitab sedang saya laksanakan membaca habis sholat hingga 300 target saya sampai 1000 dalam waktu 2 hari.saya baca di internet itu sholawat Bariyah dan khitab bagus bagi punya hajat atau sedang hati gundah.apakah yang saya amalkan sekarang termasuk ilmu tanpa guru? Mohon pencerahannya ..niat saya hanya meminta kepada Allah lewat sholawat dan saya sering membaca Asmaul Husnah setiap hari selesai sholat.
    Terimakasih..
    Waalaikum salam...

    BalasHapus
  5. @.Unknow
    Kalau sudah gila bisa dihentikan amalanya dan carikan orang pintar yang bisa menyembuhkanya

    BalasHapus
  6. @ Yani
    Insa'alloh tidak apa-apa mas.tapi kalau bisa cari Guru pengijazah agar tenang dan barokah

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar,,respon maupun konsultasi yang berkaitan dengan tema,,,atau Anda juga bisa menghubungi kami lewat Facebook ,Mohon maaf komentar yang berisi SARA,, LINK AKTIF,PROMOSI akan kami hapus,juga kami mohon kata2 yang menunjukkan keker4s4n atau senj4t4 mohon karakter huruf diganti dengan angka atau tanda bintang,,karena bisa termasuk SPAM,,Thank,mohon maaf bila jawaban agak lama,karena kami tidak tiap hari on ,wassalam.