بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Marhaban fiddinil islam,Wahai para mualaf diseluruh dunia kususnya dibumi pertiwi indonesia tercinta,,Semoga antum semua menjadi umat islam yang tebal iman,istiqomah dalam ibadahnya,,selamat dunia Akhiratnya,,Amin,,kami bangga atas kalian menjadi saudara kami,,

Pada kesempatan kali ini kami akan menulis sebuah artikel yang bertema ujian dan tipuan bagi para mualaf,dan sebelumnya kami minta maaf jikalau dalam penyampaian kami nanti ada tutur kata atau tulisan yang tidak berkenan dihati Anda semua,,Niat kami supaya kita semua menjadi insan yang selamat lahir batinya,kususnya kami yang menulis,,

Ketenaran
Seseorang yang mualaf atau baru masuk islam sebagian akan diuji dengan ketenaran atau kepopuleran dikalangan orang islam,Maka ketika kita sebagai mualaf belum benar2 kuat imanya akan terganggu dengan kepopuleranya,,yang dia seharusnya memperbanyak mencari ilmu keislaman dan ibadah dengan populer dia hanya diundang kesana-kemari mengisi pengajian,yang terkadang juga kadang salah dalam isi pengajian tersebut karena baru saja masuk islam,walaupun rata-rata mualaf sudah diberi Alloh ilmu diatas orang islam pada umumnya,„oleh karena itu harus hati2 agar langkah suci tidak terhenti,

Merendahkan
Sebagai mualaf biasanya sudah diberikan keistemewaan kusus oleh Alloh berupa ilmu diatas orang umumnya,,Maka dengan demikian terkadang secara tidak terasa sangat mudah merendahkan umat islam yang sudah lama yang ilmunya masih dibawahnya,,maka harus hati2,

dibenci dan disayangi
Seorang yang baru masuk islam biasanya akan dibenci orang-orang dari agama sebelumnya,maka kalau tidak kuat maka akan kembali lagi keagama semula,,Adapun dari pihak agama yang baru dimasukinya dia akan diuji kasih sayang orang yang disekelilingnya sehingga bisa melalaikan ingat Alloh dan merasa sudah baik,waulohualam,

Kami cukup sekian posting kami pada kesempatan kali ini,Sekali lagi kami minta maaf kalau ada kata-kata kami yang kurang berkenan dihati sobat semua,,Dan terimakasih telah berkunjung keblog sederhana kami.


0 Komentar