بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

AMAL YANG DITERIMA ALLOH Dalam melakukan amal ibadah tentunya kita ingin kan mengetahui apakah amalan kita diterima oleh Alloh ataukah tidak?,,Nah pada kesempatan yang insa'alloh penuh barokah ini kami akan sedikit tulis tanda atau ciri-ciri diterimanya amal ibadah kita berdasarkan perkataan ulama Ahli tasawwuf/ahli hikmah yang tercantum dalam kitab Alhikam ibnu Athoillah assakandari rohimahulloh alaihi,

Ibnu Athoillah assakandari berkata, "Barang siapa menemukan buahnya amal didunia,maka itu adalah salah satu tanda diterimanya amal kelak diakhirat",yang dimaksud buah amal tersebut adalah rasa nikmat dihati ketika seseorang melakukan Amal  tersebut,yang akan kami jelaskan secara detail dibawah ini

Rasa nikmat sebelum beramal
Ketika suatu amal ibadah yang akan kita lakukan akan diterima oleh Alloh maka hati kita akan merasakan nikmat walau kita belum melaksanakanya, rasa itu rasa ringan tidak ada beban,malah hati merasa luas dan rindu melakukanya,,  karena Alloh telah mengirimkan nur/cahaya/warid ilahiyah yang masuk kedalam hati pengamal yang paling dalam,,tapi rasa itu bukanlah rasa karena pujian dan bukan karena dilihat makluk,maka kita harus jeli dalam menilainya,

Rasa nikmat saat beramal
Ketika Suatu amalan diterima Alloh, maka Alloh akan mengirimkan tanda berupa rasa nikmat dari Alam ghaib yang tembus kedalam rasa hati  sipengamal pada saat melakukan amalan tersebut,rasa itu menyelinap masuk kehati siri/sanubari yang paling dalam,berupa cahaya atau mukasafah-mukasyafah ilahiyah yang bersifat batin,,Namun sebagai pengamal tidaklah boleh berharap rasa itu tetap muncul setiap saat,,karena keinginan untuk tetap dalam rasa  itu termasuk bagian dari hawa nafsu ,dan bisa melupakan Alloh yang memberi rasa nikmat itu,jadi terima rasa nikmat itu,namun jangan berharap tetap merasakan nikmat itu,karena pada saat-saat tertentu rasa itu juga akan diambil lagi oleh Alloh ,agar kita tidak terlena dan tidak bergantung  kecuali hanya kepada Alloh,

Perlu dingat juga untuk mencapai suatu rasa nikmat dalam suatu amal diperlukan istiqomah atau terus menerusnya mujahadah suatu amalan tersebut,,sebagian Ulama ahli hikmah 'Atabatulggulam rodiyallohu'ahu berkata,Aku bersungguh-sungguh ibadah dimalam hari,aku baru merasakan nikmat itu setelah 20 tahun,Tsabit Al-bannan rodiyalohuahu juga berkata Aku bersungguh-sungguh dalam membaca Al-quran dan aku baru merasakan nikmat membaca Alquran setelah 20 tahun
.
Jadi rasa manis dalam ibadah tidak bisa diperoleh secara instan seperti mi instan,,kayak keinginan anak-anak muda zaman sekarang  he,,semua butuh perjuangan setetes demi setetes lama-lama akan memperoleh hasil yang maksimal,menanam semangka saja butuh 3 bulan baru kita bisa merasakan buah manisnya,he, waulohualam,dan baca juga Mengenal makom fanak jadhab sirnanya diri.Silahkan membaca semoga ada manfaat dan terimakasih atas kunjunganya.wassalam.

0 Komentar